Minggu, 12 Februari 2017

Jangan Batasi kebahagiaanmu!!


Apakah anda bahagia???... Beragam jawabannya, ada yang langsung menjawab ya, ada pula yang jawab bahagia sambil senyum tapi menyiratkan sesuatu dalam hatinya.  #hanyaAllahyangtau.

"Saya bahagia jika saya punya penghasilan sekian", yang lain " saya bahagia jika saya sudah menikah", jika bisa memiliki anak, bisa punya rumah, bisa umroh/haji, bisa punya mobil, bisa kurusin badan, bisa sehat, bisa jalan- jalan keluar negri dan seterusnya.  Pertanyaannya "Mengapa kita membatasi   diri ini untuk bisa  bahagia? Mengapa banyak syarat untuk bisa bahagia yang kita sendiri belum mampu untuk mewujudkannya?. Kalau hal-hal diatas yang membuat kita bahagia, umur berapa kita baru bisa bahagia tersenyum pada dunia.  Bisa jadi ajal tiba  dan yang disyaratkan belum tercapai.  

Berikut ini ringkasan kajian bersama Ustad Fajar Basuki ;

"Jangan pernah engkau paku kebahagiaanmu pada satu pintu/seorangpun", kata orang bijak. Karena apa yang sudah, sedang bahkan yang akan kita jalani, semua sudah sempurna dalam rencana Allah, " setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab ( lauh mahfudz) sebelum kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah " Qs. Al Hadid, 57 : 22.

Kebencian kita pada sesuatu seperti sakit, belum punya rumah/ mobil, tidak  bekerja, belum menikah, belum dikaruniai anak dan lain-lain tidak berarti selalu buruk seperti kecintaan kita pada sesuatu pun belum tentu baik. Yang Allah takdirkan untuk kita, yakinlah itu yang terbaik karena Allah lebih tahu dari pada kita sendiri.
" Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu.  Allah Mengetahui sedang  kamu tidak mengetahui ", Qs. Al Baqoroh, 2 : 216. Ayat ini menurut ahli tafsir adalah kaidah yang sangat penting dalam bab beriman pada Qodho dan Qodhar Allah.

Banyak kasus dimasyarakat ketika seorang yang ditimpa musibah, ternyata baik diakhirnya. Sebaliknya ada yang rela mengorbankan harta dan jiwa demi sesuatu yang menurut sangkanya baik, tapi justru sebaliknya. Masih ingat kisah ibunda musa yang mendapati kenyataan dia harus berpisah dengan menghanyutkan anaknya di sungai nil?, atau kisah Nabiyullah Yusuf yang dibuang ke sumur, kemudian dipenjara??,ada pula yang kekinian yang ketinggalan pesawat / mobil ternyata pesawat/ mobil itu mengalami kecelakaan?. Banyak pula istri/suami benci pada pasangannya, hawa nafsu berbicara, bercerai, menyesal  karena ternyata pasangan yang sekarang lebih buruk.

Ingatlah kebahagiaan bukan dari siapapun dan apapun tapi hanyalah dari Allah, berusahalah dekati Allah dan bertawakallah. Maka kamu akan bahagia!!
"Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hatimu akan tenang". Qs.  Ar Rad,13, 28  dan hati tenang  adalah modal awal untuk bahagia. 

Adapun sendi-sendi kebahagiaan menurut  DR.Aidh Al Qorni dalam buku yang melegenda ,La Tahzan adalah :
1. Hati yang selalu bersyukur.
2. Lidah yang terus berdzikir
3. Tubuh yang senantiasa bersabar.
Kata orang " bahagia itu sederhana", yup! ini sejalan dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidji, Rosulullah bersabda " Barang siapa tidur dengan tenang ditempat tidurnya, sehat badannya, memiliki jatah makanan untuk hari itu, maka seakan- akan dia telah mendapatkan dunia dan semua kenikmatannya".

Orang beriman bukan berarti tidak ada masalah, tidak ada air mata, tidak ada kesulitan dan lainnya, tetapi orang yang beriman adalah orang yang senantiasa bersyukur dalam suka dan bersabar dalam duka dan semuanya baik jika disikapi dengan senantiasa husnudzan atas semua kehendak Allah SWT. Mengapa ?? Karena baginya dunia tidak dihatinya tapi ditangannya, hidup cuma sekali jadi syukurilah, nikmati dan berbahagialah!!!!.
Wallahu 'alam bishowab.

1 komentar: